




FOR ALL WB...
Manusia biasanya menghabiskan umurnya untuk mencapai bahagia pada jalan mencari harta, akan tetapi setelah dia mendapat harta yang banyak hatinya semakin susah. Sesungguhnya harta itu terletak pada yang luar, sedangkan bahagia itu terletak di dalam. Kebahagiaan itu akan didapati apabila mendapat keberkatan hidup, keberkatan itu ialah; memberi manfaat kepada rohani, manfaat kepada jasmani, memberi manfaat kepada masyarakat dan hidup diridai Allah.
Kita akan merasa bahagia apabila orang berasa senang dengan kita dan mencintai diri kita seperti mencintai dirinya sendiri.
Lima jalan untuk mendapat kebahagiaan; berdoalah setiap akan melakukan pekerjaan, bersungguh-sungguh mencapai tujuan, membuat kebaikan, mensyukuri apa yang telah dimiliki dan tidak suka memuji diri.
Orang yang ingin bahagia haruslah selalu mensucikan jiwa dengan; selalu membaca alQuran, mengosongkan perut dengan jalan berpuasa, sholat malam, bergaul dengan orang yang taat kepada agama, dan tidak memakan makanan haram. (nasehat Abi Sa'iid Al-Khudri)
Keterbatasan
(Sebuah pelajaran dari si Tawon besar)
Untuk sukses, kita juga bisa belajar dari alam. Menurut para ilmuwan, tubuh si tawon besar, berat dan rentang sayapnya kecil secara aerodinamika, tawon besar ini mestinya tidak bisa terbang, tapi si tawon ini tidak tahu tentang hal itu dan terus terbang.
Sering terjadi qta terus berusaha tanpa tahu keterbatasan qta, yang lalu membuat qta terkejut sendiri dengan apa yg qta capai. Jika menoleh kebelakang qta sering bertanya – Tanya, “kok qta bisa ya?”
Hasan Al basrih berkata:
· Aku tahu, rizkiku tidak mungkin diambil orang lain, krnnya hatiku tenang.
· Aku tahu, amal2ku tidak mungkin dilakukan orang lain maka, aku sibukkan diriku bekerja dan beramal.
· Aku tahu, Allah selalu melihatku karena, aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat.
Saya ini sedang futur (lemah Iman)
1. Terbukti dengan ogah2an saya datang ke pengajian tiap pekan dengan alasan klise/klasik : kuliahlah, lelahlah, sibuklah, inilah, itulah,…
2. Lihat penampilan saya yg banyak berubah tak lagi pandai menjaga pandangan seringan mencari sasaran.
3. Jarang baca buku tentang Islam, lagi sukanya baca majalah,Koran, dan komik. Dulu tilawah Qur’an ga pernah ketinggalan, sekarng 1 lembar sudah lumayan. Tilawah Qur’an tidak lagi berkesan, nonton layar emas ketagihan.
4. Walau takut akan azab, tdk pernah sekalipun terisak malah sering terbahak.
5. Mulai malas sholat malam, jarang bertafakur. Ba’da Shubuh, kanan kiri salam lantas kembali mendengkur apalagi waktu libur sampai menjelang Dzhuhur.
6. Malas berdo’a, inginnya pasrah tanpa usaha.
7. Lihat perut saya mulai buncit karena junk food dan pangsit, kalau infaq sedikit dan mulai pelit, apalgi shoum sunnah, perut terasa begah.
8. Sibuk ngurusin kerjaan, ogah nanyain binaan.
9. Tak lagi pandai bersyukur, saya ini lagi bingung, senang disanjung dikritik murung.
10. Malas ngurusin dakwah. Rajinnya bikin orang marah, sedikit sekali muhasabah seringkali mengghibah.
Ya memang saya sedang futur mengapa saya jd futur.
Mengapa tak ada seorang ikhwan atau akhwatpun yg menegur dan menghibur, kenapa batas2 sdh mulai kendur. Kepura2an, basa – basi dan kekakuan makin subur.
Kenapa diantara qta sudah tidak jujur,
kenapa ukhuwah diantara qta sudah mulai luntur.
Kenapa diantara qta hanya pandai bertutur
Ya…. ALLAH…. Berikan hamba ini pelipur agar aku tidak semakin futur apalagi tersungkur.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb